Senin, 09 April 2012

Pulau Belitung


Setelah cukup lama tidak bertualang, kali ini pilihannya adalah Pulau Belitung.
Pulau yang cukup ditempuh selama 50 menit dengan penerbangan dari Jakarta ini berada di sebelah timur pulau Bangka. Penerbangan pagi dengan Sriwijaya air tanggal 5 April menjadi awal perjalanan kami.
Setiba di Bandara Hanandjoedin di Tanjung Pandan, kami sudah di jemput oleh Mas Yudo Hartono, dari Laskar Belitung Travel (http://www.laskarbelitung.com/).
Kesan pertama dari Kota Tanjung Pandan adalah kota yang sepi, jauh dari hiruk pikuk kota, apalagi untuk orang dari Jakarta yang setiap hari berkutat dengan kemacetan, maka kota Tanjung Pandan ini terasa sangat nyaman. Jalan - jalan di pulau ini pun terasa sangat lengang, ditambah kondisi jalan yang sangat mulus, serasa jalan tol yang tidak perlu bayar (di Jakarta jalan tol sudah bayar mahal saja masih macet)
Perjalanan hari pertama langsung menuju Tanjung Kelayang, disini boat yang mengantar kami ke Pulau Langkuas, Pulau Babi, Pulau Burung, Pulau Pasir dan Pulau Selayar sudah menunggu. Cukup 30 menit kami sudah merapat di pulau Langkuas, yang memiliki mercu suar peninggalan Belanda. Pemandangan dari Atas mercu suar ...luar biasa...Fantastik









Pantai Kelayang




Pemandangan di Pulau Langkuas, dengan mercusuar peninggalan jaman Belanda yang masih aktif sampai sekarang







Nemo di Pulau Burung


Pantai Lalang di sekitar Manggar - Belitung Timur







Salah satu pulau yang menarik di bagian utara Belitung adalah pulau Pasir. Pulau ini sesuai namanya ya hanya terdiri dari pasir, dan besarnya hanya sekitar 25m2. Namun untuk bisa mendarat di pulau ini, harus menunggu air laut nya surut dulu, dan saat itulah banyak bintang laut bertebaran





Kalau sudah sampai di Belitung, jangan lewatkan makan Mie Belitung. Kedai yang berada di jalan utama kota Tanjung Pandan ini cukup ramai pengunjung juga, bahkan sudah terkenal di kalangan pesohor, dibuktikan dengan banyaknya foto2 ibu pemilik dengan para pesohor tersebut.
Sebenarnya Mie Belitung ini sederhana saja, hanya mie yang dibuat sendiri, disiram dengan kuah udang yang kental, dicampur kecap dan bumbu2, lalu di taburi kentang rebus, tauge, Tahu goreng, dan emping. Rasanya segar, dan gurih

Pantai Tanjung Tinggi


Pemandangan lain sekitar pantai Tanjung Tinggi.




Tugu Batu Satam. Terletak di pusat Kota. Batu Satam inadalah Batu Meteor yang menghujam bumi ratusan ribu tahun yang lalu. Kemungkinan karena jatuhnya meteor tersebut adalah disekitar Pulau Belitung, maka batu Satam jenis ini hanya bisa di dapat di Belitung. Nama lain dari Batu Satam ini adalah Bilitonite. Batu ini juga menyimpan sifat elektrostatik. Dipakai sebagai perhiasan maupun disimpan sebagai Jimat bagi orang yang memiliki kepercayaan tertentu. Bentuk batu yang unik, serta ukuran yang berbeda-beda menjadikan batu ini memiliki harga yang variatif.
Rumah adat Belitung, yang bisa dicapai saat berangkat menuju Bandara
Perkampungan orang Bali di Sijuk

Vihara Dewi Kwan Im - Burung Mandi - Belitung Timur







Naa h...kalau mau liburan seperti ini, tinggal hubungi saja mas Yudo dari laskar belitung, dijamin perjalanan liburan di belitung menjadi tak terlupakan.